Jumat, 09 Desember 2011

Manusia Dan Penderitaan

Posted by edwinghofamz on May 26, 2010
Manusia dan Penderitaan
Manusia memiliki dua sisi yaitu sisi bahagia dan sisi penderitaan. Ada suatu kala manusia merasakan sebuah kebahagiaan dan biasanya kebahagiaan itu datang dengan sendirinya.kehidupan memang tak lengkap jika hanya ada kebahagiaan, karena jika hanya ada sebuah kebahagiaan di dalam sebuah kehidupan maka manusia yang hidup di dunia ini tidak akan pernah bersyukur kepada Allah SWT yang telah menciptakannya. Hal yang sering terjadi manusia yang merasa kebahagiaan didalam hidupnya sering lupa kepada yang telah menciptakannya, oleh karena itulah Allah SWT maha adil. Maka dari itu, salah manusia jika hanya menginginkan kebahagiaan semata. Karena disamping terdapatnya kebahagiaan di dunia didalam kehidupan juga terdapat rasa yang memiliki arti berlawanan dengan arti kebahagiaan. Arti yang berlawanan itulah yang biasa kita sebut dengan penderitaan.
Tidak semua manusia hidup di dunia merasakan kebahagiaan, disamping kebahagiaan terdapat sekelompok orang yang sedang merasakan penderitaan. Penderitaan dan kebahagiaan memiliki keterikatan. Maksud dari keterikatan adalah manusia yang terlena oleh suatu kebahagiaan di akhir maka dia akan merasakan sebuah pendeitaan dan begitu juga sebaliknya manusia yang sedang mengalami penderitaan apabila dia berusaha untuk memperbaiki keadaannya dan memiliki sikap bersyukur dalam keadaan apapun maka suatu saat nanti akan mendapatkan sebuah kebahagiaan suatu saat nanti.semua orang pasti pernah mengalami sebuah penderitaan, entah itu penderitaan fisik, penderitaan batin, penderitaan materi atau apapun itu.tetapi sikap setiap orang untuk menghadapi sebuah penderitaan berbeda-beda. Ada yang bersikap pasrah dan tidak menerima keadaan itu tetapi ada juga yang bersikap menerima dan berusaha untuk memperbaiki keadaan yang ada agar penderitaan itu berakhir. Sikap itu lah yang membedakan taraf kesabaran manusia. Mungkin banyak orang yang merasa mereka lebih banyak mendapatkan penderitaan dibandingkan dengan kebahagiaan, tapi itulah siklus kehidupan. Tentu kita menginginkan nasib yang baik agar mendapatkan kebahagiaan tetapi semua itu tergantung dari sikap kita apakah kita akan berusaha atau tidak untuk mendapatkan kebahagiaan itu karena semua itu ditentukan oleh yang Maha Kuasa.
Karena ada penderitaan itu juga sebenarnya Allah menginginkan kita untuk mengintrospeksi diri kita, apa yang harus kita perbaiki, jangan pernah menyesali yang ada. Karena roda kehidupan memang berputar, ada kalanya dibawah, nah saat di bawah ini itulah penderitaan, itu tanda sayang Allah kepada kita makanya Allah memberikan kita cobaan. Jangan pernah merasa iri dengan yang merasakan kebahagiaan karna mereka juga pasti akan merasa menderita.
Jalani hidup ini apa adanya, karena Allah juga tidak menyukai orang yang suka menyalahkan dirinya sendiri. Setiap manusia pasti memiliki kekurangan.penyebab penderitaan itu bermacam-macam. Ia datang kepada kita dalam bentuk sakit, gagal dalam usaha, diperlakukan secara tidak adil, mengalami duka cita karena kematian orang yang kita sakiti, musibah seperti bencana alam. Apapun penyebabnya penderitaan selalu ada. Orang mati pun mungkin menderita akibat dosa yang ditanggungnya. Penderitaan perlu dihadapi dan direnungkan. Ini mengandaikan bahwa ada makna positif yang bisa kita petik dari pengalaman penderitaan.penderitaan ada manfaatnya ini mendekatkan kita kepada Allah. Fakta mengatakan bahwa manusia tidak pernah sendirian dalam menghadapi penderitaan, dalam berita manusia kembali menjadi satu. Penderitaan membuat perbedaan-perbedaan pendapat, konflik, dan perpecahan mencair dengan sendirinya. Penderitaan emang menyakitkan dan menimbulkan luka tetapi selalu saja ada teman dan sahabat yang ikut berbela rasa dengan kira memikul duka cita itu. Kita harus menghadapi penderitaan dengan percaya bahwa penderitaan itu bersifat sementara saja, penderitaan ternyata membangkitkan pengharapan
ada satu hal yang menjadi pintu gerbang yang menjadi penentu keberhasilan seseorang. hal yang dimaksud adalah mental. setiap jiwa manusia memiliki mental dan mental itulah yang membuat bergeraknya perbuatan manusia. Kualitas seseorang akan semakin berkualitas apabila orang tersebut memiliki mental yang baik tetapi akan terjadi sebaliknya jika seseorang tidak memiliki mental yang baik maka orang tersebut akan mengalami sebuah jalan hidup yang tidak menyenangkan bahkan dapat memancing sebuah penderitaan. jadi mental merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam jalannya hidup kita. Hal yang paling berbahaya adalah apabila kita sudah mengalami kekalahan mental. Kekalahan mental dapat terjadi apabila kita tidak mampu menerima suatu keadaan yang sedang terjadi didalam diri kita. Kekalahan mental yang terjadi didalam diri seseorang maka orang tersebut tidak akan dapat menyelesaikan seluruh masalah yang sedang dihadapinya dan orang tersebut dapat menjadi menderita dengan hidupnya. Oleh sebab itulah mental sangat berperan penting dalam kehidupan seseorang.
Sumber : Wikipedia dan Berbagai Sumber di Internet

Manusia Dan Keindahan

 Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indah, pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, tanaman, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “G,a-ris Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu ber¬asal dari- bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.
Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat menghayati keindahan.Sumber :by Konang on 2011-04-19


Sumber : Wikipedia Dan Berbagai Sumber di Internet

Jumat, 04 November 2011

Manusia dan Cinta Kasih

Pada hakikatnya hubungan antara manusia dan cinta kasih sangatlah peka yang terdengar ditelinga kita, namun banyak hal yang membuat kita sering melupakan apa arti dari sebuah “CINTA KASIH”. Tanpa kita sadar didalam kehidupan kita sehari-hari cinta kasih sangatlah berperan penting dalam kehidupan kita, sejak awal kita membuka mata ini hingga petang saat kita akan beranjak menutup mata ini kembali.
Kata cinta yang sangat dominan yang kita dengar, hampir semua kalangan masyarakat tau apa itu “ CINTA “ namun tidak semua orang juga tau yang sebenarnya makna dan arti cinta sesungguhnya seperti apa. Cinta disini adalah bukan cinta yang mengartikan pada sebuah seksualitas, yang mengdambakan semua ksenangan lahir batin tanpa memikirkan dampak positif atau negative yang akan dia peroleh setelah ia melakukan sesuatu itu dengan dasar cinta “kata dia lho”, dan “yang penting saya senang”. Begitulah penuturan singkat para generasi muda sekarang. Nah yang seperti itulah yang belum mengerti arti cinta itu yang sebenarnya apa.
Cinta kasih pada umumnya yang berasal dari kata cinta, yakni penghargaan, rasa nyaman, rasa senang, rasa saling senang kepada siapapun dan apapun. Peranan cinta kasih pada kehidupan manusia disini yakni menjalankan kehidupan dengan di dasari cinta kasih yang akan mengkoordinir roda kehidupan kita yang terkoordinir dari rasa cinta kasih yang melekat pada diri kita, terutama membentuk pribadi yang unggul dan memeiliki perasaan yang peka terhadap apapun dan siapapun.
Contoh yang sering kita temui dalam kehidupan kita sehari-hari adalah peranan seorang ibu terhadap anaknya, mayoritas wanita yang sudah berhasil menjadi seorang ibu yang sejati dengan sendirinya akan timbul rasa cinta kasih itu dalam dirinya, dengan mengasuh, mengasihi, serta membimbing si anak untuk menjadi pribadi yang diharapkan oleh seorang ibu tersebut. ”Eits...jangan salah lho, tidak semua ibu didunia ini yang memiliki peranan yang antusias yang seperti saya sebutkan diatas, ada juga seorang ibu yang malah menjerumuskan anaknya untuk melakukan hal-hal negative di mata kita, namun menguntungkan buat seorang ibu. Yang seperti itulah peranan seorang ibu yang tidak patut kita contoh dan tidak memiliki rasa cinta kasih.
Namun secara garis besar seorang ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, walaupun terkadang cara seorang ibu menunjukan cinta kasih kepada anaknya itu dengan cara yang kurang tepat. Meskipun begitu, mereka tetap orang tua kita, orang tua yang telah melahiirkan kita, orang tua yang telah membesarkan kita.olehkarena itu bersyukurlah bagi kita semua yang didalam dirinya masih melekatnya cinta kasih yang sempurna,sehingga menyempurnakan kehidupan kita saat ini,esok dan seterusnya.

~ Fidy ~

Manusia dan Budaya


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Manusia adalah salah satu makhluk hidup yang diciptakan oleh Tuhan dan termasuk ciptaan yang sempurna karena manusia memiliki akal pikiran, napsu, dll. Manusia merupakan makhluk social. Karena ia tidak bisa menjalani seluruh kehidupannya seorang diri. Ia membutuhkan orang lain untuk membantu proses kehidupannya dan juga untuk mempertahankan keturunannya. Karena memiliki napsu, manusia cenderung tidak pernah puas atas segala sesuatu yang sudah dimilikinya. Itu yang membuat pikiran manusia semakin maju. Karena ia akan selalu berusaha untuk memenuhi keinginannya.
Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Karena manusia itu bermacam-macam, mereka digolongkan dalam beberapa hal. Seperti jenis kelamin (Laki-laki atau Perempuan), Usia, Kepercayaan / agama, sampai ciri-ciri fisiknya seperti bentuk wajah, rambut, warna kulit, dll.

KEBUDAYAAN

Kebudayaan adalah seperangkat peraturan yang dibuat oleh suatu masyarakat tertentu, dan disetujui / disepakati oleh masyarakat tersebut sehingga menjadi cirri khas masyarakat tersebut. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagaisuperorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia sangat erat kaitannya dengan kebudayaan. Begitupun sebaliknya. Manusia yang membuat kebudayaan. Dan hampir setiap tingkah laku manusia itu adalah kebudayaan. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal. Maksudnya adalah walaupun keduanya berbeda, tetapi keduanya merupakan suatu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Lalu hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu:
1) Sebagai penganut kebudayaan,
2) Sebagai pembawa kebudayaan,
3) Sebagai manipulator kebudayaan,
4) Sebagai pencipta kebudayaan
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialegtis, maksudnya adalah saling terkait satu dengan yang lainnya. Proses dialegtis ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu:
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana manusia menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana manusia sergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.


Sumber : Wikipedia dan berbagai sumber di internet